Para pengunjuk rasa mengangkat seorang pria yang terluka saat bentrok dengan polisi di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir, Minggu (20/11/2011). |
Menurut kantor berita AFP, setidaknya empat orang ditembak hingga tewas. Sebelumnya, Dr Mohammed Fatuh yang memimpin sebuah rumah sakit lapangan di lapangan itu, memastikan bahwa tiga mayat lain telah dibawa dengan menderita luka terkena peluru. Petugas-petugas medis sebelumnya melaporkan empat kematian, satu karena tembakan langsung dan tiga karena sesak nafas akibat kekurangan zat asam dalam darah setelah gas air mata ditembakkan.
Kerusuhan mematikan itu terjadi sepekan sebelum pemilihan legislatif pertama sejak revolusi rakyat yang menggulingkan diktator veteran Hosni Mubarak. Polisi dan militer Mesir telah menggunakan tongkat dan gas air mata untuk membersihkan Lapangan Tahrir dari ribuan demonstran.
Dalam bentrokan itu, demonstran beradu dengan polisi anti-kerusuhan dan militer yang mengejar mereka jauh dari pintu masuk ke lapangan tersebut dan merintangi jalan yang menuju ke kementerian dalam negeri, tempat bentrokan sepanjang hari itu. Pasukan keamanan kemudian mundur dari lapangan itu tapi situasi tetap tidak stabil. Sepanjang hari itu, bentrokan sporadis meletus di dekat kementerian dalam negeri di pinggir Lapangan Tahrir, yang tertutup oleh asap gas air mata dan dikotori batu dan kaca.
Kementerian kesehatan mengatakan, 759 orang terluka dalam bentrokan itu. Sekitar 40 polisi juga luka-luka, kata kementerian dalam negeri.
Pada demonstran belakangan ini menyaksikan kembalinya polisi anti-huru-hara, bagian dari kementerian dalam negeri yang kebanyakan digunakan rejim Mubarak dalam tindakan kerasanya terhadap demonstran. Polisi anti-huru-hara itu jarang digelar sejak Mubarak tumbang.
Sabtu lalu, para demonstran menyanyikan slogan-slogan yang menentang Dewan Tertinggi Pasukan Bersenjata yang menerima kekuasaan dari Mubarak. Mereka menuntut pemecatan Panglima Tertinggi, Hussein Tantawi, dan menteri pertahanannya. "Jatuhkan Tantawi," teriak ratusan demonstran di Lapangan Tahrir.
Militer mengatakan, mereka akan menyerahkan kekuasaan setelah pemilihan presiden, yang sekarang belum dijadwalkan.
Komentar: " Pengantian Rezim saja tidak akan mampu menyelesaikan masalah sekarat Timur Tengah maupun dunia keseluruhan tapi yang harus dilakukan adalah ganti REZIM dan SISTEM yang dilakukan, Sudah Waktunya Dunia Mempercayakan Permasalahannya kepada ALLAH SWT yang menciptakan mereka, dengan MENERAPKAN SYARIAH DAN MENEGAKKAN KHILAFAH".
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami