Minggu, 20 November 2011

.: MENAMPILKAN KEMBALI ISLAM SEBAGAI ‘IDEOLOGI" .:


Percaturan kehidupan di Indonesia saat ini dipenuhi oleh hingar-bingar pemilihan kepala negara. Ada Pemilihan Kepala daerah, Legislatif, Hingga pemilihan kepala Negara.  Munculnya tokoh organisasi Islam menambah ramai wacana. Islam pun diusung; sayangnya masih sebatas dalam tataran permukaan—seperti lagu pengiring kampanye yang dikesankan islami, janji-janji dengan membawa nama Allah SWT, atau kampanye dalam bentuk doa bersama. Perbincangan tentang figur pemimpin terjadi dimana-mana, namun perbincangan tentang sistem apa yang akan dikembangkan nyaris tidak disentuh. Padahal, baiknya suatu masyarakat bukan hanya bergantung pada orang yang memimpin, melainkan juga pada sistem aturan yang diterapkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan ini memberikan gambaran bahwa Islam merupakan sistem yang seharusnya diterapkan, menggantikan tatanan kapitalis yang selama ini mengatur manusia.

Islam Sebagai Mabda’ (Ideologi)
            Mabda’ merupakan istilah bahasa Arab yang dapat diterjemahkan sebagai ideologi, namun bukan ideologi dalam pengertian yang sempit, sebagaimana dalam pandangan sekularisme. Menurut Muhammad Muhammad Ismail dalam bukunya, Al-Fikr al-Islâmi (hlm. 9–11), yang disebut dengan mabda’ adalah akidah/keyakinan yang digali dari proses berpikir, yang kemudian melahirkan sistem atau aturan-aturan (‘aqîdah ‘aqliyyah yanbatsiqu ‘anhâ nizhâm). Menurut definisi ini, sebuah akidah/keyakinan disebut sebagai mabda’ (ideologi) jika memiliki dua syarat: (1) bersifat ‘aqliyyah; (2) memiliki sistem/aturan.

Akidah, dalam hal ini, bisa dimaknai sebagai pemikiran yang bersifat integral (menyeluruh) mengenai alam semesta, manusia, dan kehidupan ini; mengenai keadaan sebelum dan setelah kehidupan dunia; juga mengenai hubungan antara kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dan sesudah dunia.
Sedangkan sistem aturan yang dimaksud mencakup berbagai pemecahan atas berbagai problem kehidupan (baik pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara; menyangkut persoalan ibadah, akhlak, sosial, politik, ekonomi, dan budaya); juga mencakup cara untuk menerapkan berbagai pemecahan tersebut serta cara memelihara sekaligus menyebarkan akidah tersebut (An-Nabhani, Nizhâm al-Islâm, hlm. 22).

‘Aqîdah ‘aqliyyah plus berbagai pemecahannya disebut dengan fikrah (ide/konsep). Sedangkan cara untuk menerapkan berbagai pemecahan tersebut serta cara untuk memelihara sekaligus menyebarkan akidah tersebut disebut dengan tharîqah (metode operasional)—untuk menerapkan fikrâh yang dimaksud. Walhasil, yang dimaksud dengan mabda’ (ideologi), dalam hal ini, bukan semata-mata berupa pemikiran teoritis, melainkan pemikiran yang dapat dijelmakan secara operasional dalam realitas kehidupan.

            Merujuk pada pengertian di atas, agama-agama selain Islam tidak dapat dikategorikan sebagai mabda’ (ideologi). Alasannya: (1) Agama-agama di luar Islam bukanlah akidah/keyakinan yang bersifat ‘aqliyyah tetapi lebih bersifat taslîmiyyah (semata-mata didasarkan pada kepasrahan/ketundukan tanpa reserve [tidak digali dari proses berpikir]); (2) Agama-agama di luar Islam tidak memiliki sistem/aturan untuk mengatur kehidupan manusia, kecuali semata-mata menyangkut masalah ritual, spiritual, dan moral belaka. Karena itu, Islam tidak layak disejajarkan—apalagi disamakan—dengan agama-agama lain yang hanya berkutat dalam masalah ritual, spiritual, dan moral belaka. Sebagai mabda’ (ideologi), Islam hanya layak disejajarkan—meskipun jelas tidak bisa disamakan—dengan dua ideologi lain yang ada di dunia, yakni: kapitalisme-sekular dan sosialisme-komunis. Bedanya, Islam satu-satunya mabda’ (ideologi) yang sahih, karena bersumber dari Allah sang Pencipta, sedangkan dua ideologi lainnya adalah sesat karena semata-mata lahir dari akal manusia yang serba lemah.

  Akidah, Islam menegaskan bahwa semua yang ada di alam ini diciptakan oleh Allah SWT (QS Thaha [20]: 14; QS al-Baqarah [2]: 22). Allah SWT tidak hanya menciptakan aturan bagi alam semesta (berupa hukum alam/sunatullah), melainkan juga menurunkan aturan (berupa hukum Islam) untuk mengatur kehidupan manusia, sebagaimana yang termaktub di dalam wahyu-Nya. Karena Allah telah menentukan hukum-Nya untuk mengatur kehidupan manusia, jelas manusia tidak boleh membuat lagi aturan lain sekehendak hawa nafsunya. Hanya Allah sajalah yang berhak menentukan hukum dan aturan bagi manusia (QS al-Baqarah [2]: 2; QS al-Qadr [97]: 1, QS an-Nahl [16]: 103; QS Yusuf [12]: 40), yang dibawa oleh Rasulullah (QS al-Fath [48]: 28-29; QS ash-Shaf [61]: 9). Karena itu, semua yang terdapat di dalam al-Quran harus diikuti (QS al-Hasyr [59] : 7; QS al-Baqarah [2] : 4). Apalagi, sebab utama (raison d’ etre) dari penciptaan manusia sendiri (termasuk jin) adalah untuk beribadah kepada Allah dalam arti luas (QS adz-Dzariyat [51]: 56). Muhammad Quthub dalam bukunya, Mafâhîm Yanbagi an Tushahah, memaknai ibadah dalam pengertian luas ini sebagai ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan kepada Allah dengan mengikatkan diri dengan syariat-Nya (hukum Islam) dalam segala aspek kehidupan.

Memang, manusia bebas memilih untuk mengikuti ataupun melanggar aturan yang Allah turunkan (QS al-Balad [90]: 10). Akan tetapi, pada Hari Kiamat nanti manusia akan dibangkitkan dan dihisab atas pilihannya itu. (QS al-Mukminun [23]: 16; QS ar-Ra’du [13]: 40-41; QS al-Insyiqaq [84]: 8; QS al-Ghasiyah [88]: 26). Ujung-ujungnya, ada manusia yang dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam surga, ada pula yang ke neraka (QS al-Baqarah [2]: 25; QS ad-Dukhan [44]: 51-55; QS al-Waqi’ah [55]: 41-43).

            Berdasarkan bahasan di atas, jelaslah, akidah Islam menetapkan bahwa sebelum ada kehidupan dunia ini ada Allah Pencipta manusia, alam semesta, dan kehidupan; bahwa Allah Pencipta manusia telah menurunkan aturan-aturan-Nya ke dunia ini untuk mengatur kehidupan manusia; dan bahwa manusia akan menuju alam akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga atau neraka—begantung pada terikat-tidaknya dirinya dengan aturan-aturan-Nya. Itulah realitas akidah Islam yang harus diyakini oleh setiap Muslim.

Karena itu, agama Islam tidak boleh dipisahkan dari kehidupan. Seorang Muslim diperintahkan untuk menaati Allah SWT di rumah, di pasar, di mal, di kendaraan, di kantor, di masjid, di ruang pertemuan, di mess, di hotel, dan di setiap tempat. Demikian juga ketika makan, minum, berpakaian, berakhlak, beribadah, dan berbagai muamalah.

Berdasarkan hal ini, jelas sekali, seorang Muslim diperintahkan untuk selalu melakukan perbuatannya sesuai dengan perintah dan larangan Allah SWT. Semua itu tidak lain semata-mata dalam rangka mencapai kebahagiaan sejati berupa keridhaan Allah SWT yang salah satu wujudnya adalah surga yang penuh kenikmatan, yang telah dijanjikan-Nya. Seorang Muslim akan merasa tenteram dan bahagia saat berhasil melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Sebaliknya, ia akan bersedih jika melanggar hukum-hukum Allah SWT. Beginilah akidah Islam sebagai qiyâdah fikriyyah, yang memimpin penganutnya untuk senantiasa menjadikan dirinya sebagai hamba Allah yang selalu patuh dan taat kepada-Nya.

            Pada sisi lain, akidah Islam juga menjelaskan berbagai pemecahan masalah kehidupan yang dapat digali dari sumber-sumber hukum Islam: al-Quran, Hadis Nabi saw., Ijma Sahabat, dan Qiyas syar’iyyah. Dari sinilah lahir hukum-hukum Islam yang mengatur hubungan laki-laki dengan perempuan seperti bergaul, meminang, menikah, nafkah, mengurus anak, persoalan nasab, perwalian, dan waris—yang tercakup dalam sistem sosial (nizhâm ijtimâ‘i) Islam; yang mengatur kepemilikan berikut sebab-sebab dan jenis-jenisnya, berbagai jenis akad dalam muamalah, perseroan dan perusahaan, kebijakan-kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan, lembaga perekonomian—yang tercakup dalam sistem ekonomi (nizhâm iqtishâdi) Islam; yang mengatur pemerintahan dan bentuknya, kepemimpinan dan syarat-syaratnya, lembaga-lembaga pemerintahan, perang dan damai, hubungan luar negeri, partai politik, dan persoalan-persoalan lain—yang tercakup dalam sistem pemerintahan (nizhâm al-hukm) Islam; juga yang mengatur masalah persanksian dan jenis-jenisnya (hudûd, jinâyat, ta‘zîr, mukhâlafât), hal-hal yang menyangkut persaksian, penyidikan dan penyelidikan, dan pembuktian—yang tercakup dalam sistem persanksian (nizhâm ‘uqûbât) Islam. Begitu pula menyangkut sistem-sistem Islam lainnya.

Sistem Islam Wajib Diterapkan
            Walhasil, jelas bahwa Islam adalah satu-satunya agama sekaligus ideologi yang sahih di sisi Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:
]إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ اْلإِسْلَامُ[
Sesungguhnya dîn yang benar di sisi Allah adalah Islam. (QS. Ali Imran [3]: 19).

Lebih tegas lagi Allah SWT menyatakan:
]وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ[
Siapa saja menjadikan selain Islam sebagai dîn, maka tidak akan diterima dan di akhirat kelak dia termasuk orang yang rugi. (QS Ali Imran [3]: 85 ).

Dengan nada yang sama Allah SWT memberitahukan:

]هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيدًا[
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya (Muhammad) dengan membawa petunjuk dan agama yang haq untuk dimenangkannya atas semua agama. Cukuplah Allah sebagai Saksi. (QS al-Fath [48]: 28).

Maksudnya, Islam akan senantiasa mengungguli seluruh dîn (keyakinan, agama, ideologi) para penghuni bumi, baik orang Arab maupun bukan; berbagai kelompok; dan kaum musyrik (Lihat: Ibn Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al ‘Azhîm, IV/246).

Kemenangan atau keunggulan Islam atas yang lain jelas hanya terjadi ketika Islam ditampilkan secara utuh sebagai sebuah mabda’ (ideologi) sebagaimana dulu pernah dibuktikan selama hampir 13 abad lamanya; bukan semata-mata sebagai agama ritual, spiritual, dan moral belaka. Islam seperti inilah yang diperintahkan Allah SWT untuk menjadi pandangan hidup dan pengatur masyarakat. Wallâhu a‘lam. [Nasya Nazira Mumtaz]


KPK Periksa Wakil Menteri BUMN


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Mahmuddin Yasin, Senin (21/11/2011). Ia akan dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset tanah PT Barata Indonesia.

"Rencananya, dimintai keterangan sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, di Jakarta, Senin.

Belum diketahui keterkaitan Mahmuddin dalam kasus ini. Sejauh ini, Mahmuddin belum tiba di gedung KPK.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Direktur Sumber Daya Manusia dan Keuangan PT Barata Indonesia, Mahyuddin Harahap sebagai tersangka. Ia disangka menjual aset milik perusahaan BUMN tersebut sehingga mendapat keuntungan pribadi.

Modusnya, Mahyuddin diduga menjual aset PT Barata Indonesia yang berupa sebidang tanah di Jalan Nagel Nomor 109, Surabaya, Jawa Timur dengan menurunkan harga dari Nilai Jual Objek Pajak yang berlaku pada tahun 2004. Penjualan tanah dilakukan melalui penawaran dengan penunjukkan terbuka.
Akibat tindakan Mahyuddin, negara diduga mengalami kerugian Rp 40 miliar. Harga tanah yang seharusnya 132 miliar malah dijual dengan harga Rp 82 miliar. Adapun PT Barata Indonesia merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang manufaktur peralatan industri, pengecoran, dan engineering procurement & construction yang berkantor pusat di Gresik, Jawa Timur.

Komentar: Kasus korupsi akan terus tumbuh subur Bila sistem yang digunakannya melindungi para koruptor,Tidak ada hukum yang mampu Menjerat para koruptor dgn HUkum yang setimpal dgn perbuatannya, dengN Kt Lin Demokrasi hanya Menyuburkan Tindakan Korupsi. Sampai kapanpun Korupsi tidaka akan pernah selesai dengan sistem DEMOKRASI, Namun Bisa DISELESAIKAN DEGAN SISTEM SYARIAT ISLAM,MAU BUKTI?? HAYOK, TERAPKAN SYARIAT ISLAM DALAM NAUNGAN KHILAFAH"

Mesir Membara Lagi, 11 Demonstran Tewas

Para pengunjuk rasa mengangkat seorang pria yang terluka saat bentrok dengan polisi di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir, Minggu (20/11/2011).
KAIRO, KOMPAS.com -  Sedikitnya 11 orang tewas di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir, Minggu (20/11/2011), saat pasukan keamanan membubarkan demonstran yang meminta agar militer menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.

Menurut kantor berita AFP, setidaknya empat orang ditembak hingga tewas. Sebelumnya, Dr Mohammed Fatuh yang memimpin sebuah rumah sakit lapangan di lapangan itu, memastikan bahwa tiga mayat lain telah dibawa dengan menderita luka terkena peluru. Petugas-petugas medis sebelumnya melaporkan empat kematian, satu karena tembakan langsung dan tiga karena sesak nafas akibat kekurangan zat asam dalam darah setelah gas air mata ditembakkan.

Kerusuhan mematikan itu terjadi sepekan sebelum pemilihan legislatif pertama sejak revolusi rakyat yang menggulingkan diktator veteran Hosni Mubarak. Polisi dan militer Mesir telah menggunakan tongkat dan gas air mata untuk membersihkan Lapangan Tahrir dari ribuan demonstran.

Dalam bentrokan itu, demonstran beradu dengan polisi anti-kerusuhan dan militer yang mengejar mereka jauh dari pintu masuk ke lapangan tersebut dan merintangi jalan yang menuju ke kementerian dalam negeri, tempat bentrokan sepanjang hari itu. Pasukan keamanan kemudian mundur dari lapangan itu tapi situasi tetap tidak stabil. Sepanjang hari itu, bentrokan sporadis meletus di dekat kementerian dalam negeri di pinggir Lapangan Tahrir, yang tertutup oleh asap gas air mata dan dikotori batu dan kaca.

Kementerian kesehatan mengatakan, 759 orang terluka dalam bentrokan itu. Sekitar 40 polisi juga luka-luka, kata kementerian dalam negeri.

Pada demonstran belakangan ini menyaksikan kembalinya polisi anti-huru-hara, bagian dari kementerian dalam negeri yang kebanyakan digunakan rejim Mubarak dalam tindakan kerasanya terhadap demonstran. Polisi anti-huru-hara itu jarang digelar sejak Mubarak tumbang.

Sabtu lalu, para demonstran menyanyikan slogan-slogan yang menentang Dewan Tertinggi Pasukan Bersenjata yang menerima kekuasaan dari Mubarak. Mereka menuntut pemecatan Panglima Tertinggi, Hussein Tantawi, dan menteri pertahanannya. "Jatuhkan Tantawi," teriak ratusan demonstran di Lapangan Tahrir.

Militer mengatakan, mereka akan menyerahkan kekuasaan setelah pemilihan presiden, yang sekarang belum dijadwalkan.

Komentar: " Pengantian Rezim saja tidak akan mampu menyelesaikan masalah sekarat Timur Tengah maupun dunia keseluruhan tapi yang harus dilakukan adalah ganti REZIM dan SISTEM yang dilakukan,  Sudah Waktunya Dunia Mempercayakan Permasalahannya kepada ALLAH SWT yang menciptakan mereka, dengan MENERAPKAN SYARIAH DAN MENEGAKKAN KHILAFAH".

Sabtu, 19 November 2011

Obama ke Bali, Pangkalan Militer Berdiri


Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendarat di Bali, untuk menghadiri KTT ke-19 ASEAN dan KTT ke-6 Asia Timur. Obama, yang datang tanpa didampingi istrinya, Michelle, menumpang pesawat kepresidenan Air Force One dari Australia, dan mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Kamis petang (17/11), pukul 18.30 Wita.


Selain menghadiri KTT ke-19 ASEAN dan KTT ke-6 Asia Timur, Obama juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku tuan rumah, guna membicarakan kerja sama bisnis antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Pertemuan bilateral Obama-Yudhoyono sebagai mitra ASEAN di kawasan Pasifik itu adalah untuk yang kedua kalinya sejak kunjungan Presiden ke-44 AS itu ke Indonesia pada November 2010. Saat itu, kedua negara membahas kerja sama menyeluruh antara Indonesia dan AS.

Kedatangan Obama untuk kedua kalinya ke Indonesia ini, mengundang berbagai reaksi, termasuk dikaitkannya dengan rencana diaktifkannya pangkalan militer di Australia pada 2012.
AS berencana menempatkan 2500 personel Marinir (USMC) di Robertson Barracks, pangkalan udara Australia yang berada di Darwin.

Seorang politisi PDIP memprediksi, AS bermaksud membendung Cina agar tidak menjadi negara memiliki hegemoni tunggal di wilayah ini, khususnya mengamankan kepentingan ekonomi dan kepentingan sekutu-sekutu tradisionalnya, seperti Jepang,  Korea Selatan, negara-negara Asia Tenggara, dan Australia.

Sebelum ke Bali, Presiden Obama dan Perdana Menteri Australia Julia Gilard, menurut laporan harian Sydney Morning Herald, bertemu di pangkalan udara Darwin, Australia.
Obama mengatakan kepada parlemen Australia, Kamis (17/11), bahwa AS dan Australia adalah satu kekuatan di Pasifik, dan akan selalu demikian.

Menurutnya, kawasan ini akan mempunyai peranan dalam penciptaan pekerjaan dan kesempatan bagi rakyat Amerika dan menekankan bahwa setiap pengurangan dalam anggaran pertahanan Amerika tidak akan dilakukan dengan merugikan bagian dunia itu.

Presiden Amerika itu berpidato di hadapan parlemen Australia pada hari kedua kunjungan di negara tersebut. Hari Rabu (16/11), Obama dan Gillard mengumumkan persetujuan untuk penempatan pasukan Amerika di wilayah Australia.

Cina segera bereaksi atas pengumuman di Canberra itu, dengan mengatakan bahwa penempatan pasukan Amerika di Australia sebagai tidak wajar, dan hendaknya dibicarakan dengan masyarakat internasional.

Dalam pidatonya, Obama menampik hal itu. Menurutnya, tidak ada yang tidak wajar dalam rencana itu. Obama mengatakan, kehadiran pasukan Amerika akan memberi kesempatan baru untuk melatih sekutu-sekutu dan mitra Amerika, serta menanggapi berbagai tantangan, termasuk krisis kemanusiaan dan pertolongan bencana.

Minyak Laut Timor
Sementara itu, pengamat hukum internasional dari Universitas Nusa Cendana Kupang, DW Tadeus, menilai, AS memiliki kepentingan besar atas minyak di Laut Timor, sehingga memandang penting untuk membangun pangkalan militer di Darwin, Australia.
 
"Selain untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan di kawasan ASEAN, AS juga berkepentingan atas cadangan minyak di Laut Timor, untuk kebutuhan dunia di masa datang, setelah gagal menaklukkan negara-negara minyak di kawasan Timur Tengah," kata Tadeus kepada Antara.
Mayor Jenderal Angkatan Udara AS Michael Keltz, sebagaimana dikutip CNN (16/11), mengungkapkan, Presiden Obama tidak hanya menempatkan pasukan Marinirnya di Australia Utara, tetapi juga telah menyiagakan armada pesawat tempur tercanggih, F-22 Raptor dan pesawat transport C-17, untuk mengantisipasi gangguan keamanan bagi kepentingan AS di Asia Pasifik.
Selama ini, pasukan Marinir AS ditempatkan di pangkalan AS di Pulau Okinawa, Jepang, dan Guam --sekitar 2.000 kilometer utara Papua Nugini.
Menyikapi hal ini, Indonesia dan negara-negara ASEAN, sudah selayaknya bermain pintar, agar tidak terjebak dalam salah satu kepentingan, baik AS maupun Cina.
Lebih jauh lagi, Politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya, kepada RMOL, menyatakan tentang kemungkinan dimanfaatkannya fasilitas militer AS ini, dengan menjalin kerja sama latihan militer RI-AS di wilayah Indonesia.

"Sebaliknya manfaat ekonomi dan militer dari keberadaaan tersebut harus mulai dipikirkan," ujar anggota Komisi I DPR RI ini. [TMA, Ant]

Obama - SBY Bahas 2500 Marinir di Darwin


TEMPO.CO, NUSA DUA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sempat menyinggung kebijakan negeri Paman Sam untuk menempatkan sekitar 2.500 marinir di Darwin, sebagai salah satu kebijakan luar negeri di Asia Pasifik.

Juru bicara kepresidenan bidang luar negeri Teuku Faizasyah yang hadir dalam pertemuan bilateral kedua kepala negara disela KTT ke-19 ASEAN di Nusa Bali, Jumat 18 November 2011, mengatakan dalam penjelasannya Obama menyampaikan bahwa kehadiran marinir di Darwin dalam konteks hubungan bilateral AS dan Australia.

"Dan dalam hal itu, tidak terpaku pada satu kepentingan saja. Tetapi bagaimana kerja sama itu dapat diperluas menjadi pelatihan dan kerja sama militer dengan salah satu negara mitra utama AS," katanya.

Tentang kemungkinan kebijakan itu mengancam kedaulatan dan kepentingan Indonesia, Faizasyah mengatakan, "Itu harus dilihat secara komprehensif. Indonesia memiliki kerja sama dalam mekanisme kemitraan strategis baik dengan AS maupun Australia, sehingga atas kerja sama itu, maka kehadiran militer AS di Australia tidak akan mengancam kedaulatan Indonesia,".

Semisal kesepakatan Lombok Treaty antara Indonesia dan Australia yang menegaskan, tidak ada akan ada kegiatan di wilayah nasional Australia yang mengancam wilayah, kedaulatan atau kepentingan Indonesia.

"Dengan kerja sama antara Indonesia-AS dan Indonesia-Australia, menjadi jaminan bahwa kehadiran militer AS di Darwin tidak akan mengancam apapun secara komprehensif," tutur Faizasyah.

Sebelumnya Presiden AS Barack Obama dalam rangkaian kunjungannya di Asia Pasifik menegaskan AS akan memantapkan pengaruhnya di kawasan tersebut. Langkah nyata yang dilakukan Obama dengan membuat kesepakatan dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard untuk memperluas kerja sama militer kedua negara salah satunya dengan menempatkan sekiat 2.500 marinir AS di Darwin.

Komentar: "Ada misi Khusus Amerika Berkunjung kedua kalinya ke Indonesia, Salah satunya ya ini, Semakin Mencengkramkan Intervensi Amerika Di Indonesia.."

Anggaran Pesawat Presiden Kalahkan Anggaran Kesehatan


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai tidak kalah hedon dengan para anggota DPR seperti yang disindir Ketua Komisi Pemberantas Korupsi, Busyro Muqqoddas beberapa waktu yang lalu.

Dalam surat terbuka Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, menyindir mengenai hedonisme presiden yang tertuang dalam alokasi anggaran negara.



"Presiden SBY dengan uang negara ingin membeli green aircraft, pesawat kepresidenan, yang pada tahun 2011 ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp92 miliar. Alokasi anggaran pembelian pesawat kepresidenan pada tahun 2012 sebesar Rp339,296 miliar," kata Kordinator Investigasi Dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi dalam surat elektronik yang diterima mediaindonesia.com di Jakarta, Jumat (18/11).

Total pembelian Pesawat kepresidenan baru jenis Boeing Jet 2 tersebut seharga US$58 juta atau sekitar Rp496 miliar. Anggaran untuk pembelian pesawat kepresiden, kata Uchok, diperoleh dari utang berbentuk promissory notes (nota sanggup bayar).

Lebih lanjut, sambung Uchok, keterangan pemerintah yang disampaikan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Hari Purnomo di hadapan Mahkamah Konstitusi kemarin (17/11) juga kian menegaskan prioritas biaya pesawat kepresidenan demi penghematan anggaran & keamanan Presiden dibandingkan dengan alokasi anggaran kesehatan.

Padahal, lanjutnya, dalam Undang-Undang Kesehatan, pemerintah diamanahkan untuk memenuhi anggaran kesehatan sebesar 5% dari total APBN diluar gaji pegawai.

"Untuk itu MK harus segera membatalkan pembelian green aircraft pesawat kepresidenan melalui sidang APBN Perubahan. Lebih baik pembelian pesawat kepresidenan dialihkan ke anggaran kesehatan masyarakat yang dalam APBN Perubahaan hanya mencapai 1,94% dari total APBN perubahaan 2011," tukasnya. (mediaindonesia)

HTI Tolak Asas Tunggal Pancasila di RUU Ormas


Rencana pencantuman pasal asas tunggal Pancasila dalam rancangan undang-undang ormas mendapat penolakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pengembalian asas tunggal itu dinilai sebagai langkah mundur bagi pergerakan reformasi.

Juru Bicara Muhammad Ismail Yusanto mengatakan kepada Republika di Jakarta, Jumat (18/11), asas tunggal merupakan manivestasi dari kegagalan rezim orde baru dengan segala kebobrokannya. Selain terlibat kasus korupsi, rezim tersebut tumbang karena dianggap memaksakan Pancasila sebagai asas tunggal.



Jika dikembalikan lagi asas itu, maka ia menyebutnya sebagai pengingkaran semangat reformasi. Rerormasi memberi ruang organisasi dan partai politik dengan asas Islam berdiri. "Jadi kalau kemudian lahir kembali (asas tunggal,red) maka jelas kemunduran besar," katanya menegaskan.

Ia mempertanyakan pula argumen penuangan kembali pasal itu. Menurutnya, kiprah dan aktivitas ormas ataupun parpol Islam saat ini tidak menimbulkan masalah.

Bahkan, elemen masyarakat itu merupakan unsur penting yang turut berkonstribusi dalam upaya memperbaiki kondisi negara. Dalam konteks ini HTI, ikut serta dengan mengusung penegakkan syariat Islam. "Dicantumkan lagi justru hilangkan energi besar," katanya.

Ia mengaku wacana itu kembali digelendingkan belum lama ini. Pasalnya, dalam draft RUU Ormas yang ia terima belum mencantumkan pasal yang kontroversial itu.

Ia khawatir bila pasal itu terakomodir maka bisa menjelma tak ubahnya jembatan hukum menyetop tumbuhnya aspirasi ormas ataupun parpol Islam. "Jika mereka ditumpulkan tentu ini kerugian besar," katanya.(republika)

Bali dihantam Gempa 5,3 SR, Obama cipika cipiki Ani Yudhoyono


Gempa berkekuatan 5,3 SR mengguncang Nusa Dua, Bali, Jum’at (18/11/2011) di saat Obama – dajjal sekaligus fir’aun abad ini – sedang ber-KTT dengan pemimpin ASEAN. Sementara itu, di acara gala dinner malam ini (18/11), Obama cipika cipiki dengan ibu presiden, Ani Yudhoyono. Astaghfirullah. Apakah gempa ini peringatan dari Allah SWT?



Gempa di saat Obama berada di Bali

Bali diguncang gempa berkekuatan 5,3 SR di saat Obama, dajjal sekaligus fir’aun abad ini sedang melakukan KTT dengan para pemimpin ASEAN. Gempa tersebut sontak membuat warga Bali panik.

“Goncangannya sangat kuat. Kita yang di dalam mobil saja merasakan,” kata Stevani, warga Jakarta yang berkunjung ke Bali, kepada salah satu stasiun televisi berita nasional.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa yang dirasakan warga Bali cukup besar ini tidak berpotensi tsunami, sedangkan pusat gempa berada 143 km arah barat daya Nusa Dua, Bali.

Padahal, beberapa hari sebelumnya dikabarkan bahwa Gubernur Bali, Made Mangku Pastika sudah menggelar persembahyangan massal di rumah dinasnya untuk mensukseskan KTT ASEAN ke -19, KTT Asia Timur dan untuk menyambut kedatangan Obama.

“Memanjatkan puji syukur dan meminta keridhoan-Nya agar agenda itu berjalan lancar,” kata Pastika, Sabtu, 12 November 2011 malam. Apalagi, bagi Bali dengan fondasi ekonomi di sektor pariwisata, acara itu memiliki makna tersendiri.

Namun Allah SWT., berkehendak lain. Gempa tetap mengguncang Bali hari ini, Jum’at (18/11/2011) pada pukul 10.16 WIB dengan kedalaman gempa 10 kilometer dan dirasakan tidak hanya di Bali, tapi juga di sejumlah daerah di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Obama cipika cipiki Ani Yudhoyono

Sementara itu, presiden SBY dan Obama, si pembantai umat Islam di seluruh dunia malam ini, Jum’at (18/11/2011) melakukan gala dinner atau jamuan makan malam di Bali Nusa Dua International Convention Center (BNDCC).

Konyolnya, saat berkesempatan bersalaman dengan ibu Negara, Ani Yudhoyono, Obama dengan ganasnya mendaratkan ciuman ke pipi kanan kiri Ani Yudhoyono (cipika cipiki) dan disaksikan oleh presiden SBY yang hanya mampu menebar senyuman, tanpa berani melarangnya.

Adegan Obama mendaratkan ciuman ke Ani Yudhoyono sontak membuat ratusan wartawan yang sejak awal menonton lewat layar lebar langsung kaget dan kompak bersorak “huu”, sebagian lainnya bertepuk tangan.

Astaghfirullah. Beginikah akhlak seorang pemimpin yang mengaku Muslim? Pantas saja Bali dihantam gempa!

Wallahu’alam bis showab!

(M Fachry/arrahmah)

Senin, 14 November 2011

Kunci-kunci Surga


Setiap Muslim, siapapun dia, tentu berharap masuk surga. Bahkan surga adalah puncak harapan setiap Muslim. Baik Muslim yang taat ataupun yang suka maksiat, yang adil ataupun yang fasik, yang lurus ataupun yang menyimpang, yang tunduk pada syariah ataupun yang menentang, yang pasrah kepada Allah SWT ataupun yang membantah, yang memperjuangkan syariah ataupun yang menghalangi tegaknya syariah; semuanya pasti ingin masuk surga; tak ada yang tidak menginginkan surga. Begitulah yang tampak di permukaan.

Namun, apa yang dinyatakan oleh baginda Rasulullah SAW ternyata berbeda dengan realitas atau klaim di atas. Pasalnya, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setiap orang dari umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya heran, “Siapa yang enggan masuk surga, wahai Rasulullah?” Kata beliau, “Mereka yang menaati aku akan masuk surga, sedangkan yang menentang aku berarti mereka enggan masuk surga.” (HR al-Bukhari, Ahmad dan an-Nasa’i).

Karena itu, bagi seorang Muslim yang menaati Rasulullah SAW, surga tentu sedang menanti dirinya untuk dimasuki. Hanya saja, surga memiliki sejumlah pintu, dan pintu-pintu surga (bab al-jannah) memiliki kuncinya masing-masing (miftah al-jannah). Lalu apa kunci-kunci surga itu?

Ada banyak kunci surga sebagaimana yang dinyatakan langsung oleh baginda Rasulullah SAW dalam beberapa haditsnya. Tiga di antaranya adalah: ucapan La Ilaha illaLlah (kalimat at-tahlil); menegakkan shalat; mencintai orang miskin (hubb al-masakin).
Pertama: Rasulullah SAW bersabda, “Miftah al-jannah La ilaha illLlah (Kunci surga adalah Tiada Tuhan kecuali Allah).” (HR al-Bukhari). Di sini tentu yang dimaksud bukanlah sekadar mengucapkan kalimat tahlil di atas, tetapi memaknainya dengan cara merefleksikannya dalam kehidupan. Konsekuensi dari kalimat tahlil adalah: tunduk dan patuh hanya kepada Allah serta tidak membuat aturan sendiri selain aturan yang telah Allah tetapkan. Saat seorang Muslim enggan tunduk dan patuh kepada Allah SWT dengan cara tunduk dan patuh pada seluruh syariah-Nya, pada hakikatnya ia mengingkari kalimat tahlil di atas. Apalagi saat seorang Muslim malah membuat aturan sendiri yang berbeda bahkan bertentangan dengan aturan Allah SWT, yakni aturan yang menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Pada saat demikian, dia bukan saja mengingkari kalimat tahlil di atas, tetapi bahkan telah menyejajarkan dirinya dengan-malah menempatkan dirinya di atas-Allah SWT (Lihat: QS at-Taubah [9]: 31). Padahal Allah SWT telah menegaskan (yang artinya): Sesungguhnya hak membuat hukum itu (yakni menentukan halal-haram, pen.) adalah milik Allah semata(TQS al-An’am [6]: 57).


Kedua: Rasulullah SAW bersabda, “Miftah al-jannah ash-shalat (Kunci surga adalah shalat).”(HR at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Baihaqi). Menegakkan shalat adalah ibadah pokok dan utama sekaligus wujud penghambaan seorang Muslim kepada Allah SWT. Tanpa menegakkan shalat, klaim seorang Muslim dalam kalimat La ilaha illalLah tentu layak dipertanyakan. Yang pasti, tanpa shalat, seorang Muslim berarti telah kehilangan salah satu kunci surga.

Ketiga: Rasulullah SAW bersabda, “Miftah al-jannah hub al-masakin (Kunci surga adalah mencintai orang-orang miskin).” (Ats-Tsa’labi, Tafsir ats-Tsa’labi, IV/184).
Refleksi kalimat tahlil dalam kehidupan dan aktivitas shalat adalah cerminan dari hubungan manusia dengan Allah SWT (habl[un] minalLah). Adapun mencintai orang-orang miskin merupakan cerminan dari hubungan manusia dengan manusia lain (habl[un] min an-nas).

Sebagian ulama menambahkan, bahwa di antara kunci surga adalah meninggalkan hawa nafsu. Imam al-Qurthubi, misalnya, mengutip Sahal, menyatakan “Miftah al-jannah tark al-hawa’ (Kunci surga adalah meninggalkan hawa nafsu).” (Al-Qurthubi, IX/208). Hawa nafsu adalah segala ucapan atau tindakan yang bertentangan dengan wahyu. Artinya, hawa nafsu adalah lawan dari wahyu. Ini sesuai dengan firman Allah SWT (yang artinya): Tidaklah yang diucapkan Rasul itu berasal dari hawa nafsunya. Ucapan Rasul itu tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan Allah kepada dirinya (TQS an-Najm [53]: 3-4).

Jika ditelaah, meninggalkan hawa nafsu-tentu seraya mengikuti wahyu-hanyalah konsekuensi belaka dari kalimat tahlil di atas.

Itulah di antara kunci-kunci surga yang diisyaratkan oleh baginda Rasulullah SAW.
Sebaliknya, baginda Rasullah SAW pun menginformasikan kepada kita sejumlah penghalang yang bisa menghalangi kita masuk surga. Beliau, misalnya, bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam kalbunya terdapat sedikit saja sikap sombong (HR Muslim).”


Beliau juga bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi (HR al-Bukhari).”

Beliau pun bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang gemar mengadu-domba (HR Muslim).”

Masih ada hadits-hadits senada. Pada akhirnya, semoga kita bisa mendapatkan kunci-kunci surga di atas, dan sebaliknya kita bisa menyingkirkan segala faktor penghalang yang bisa menghalangi kita masuk ke dalam surga-Nya. Amin.

Analisis : Penuntasan Masalah Freeport


Masalah pemogokan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga hari Senin 7/11 masih terus berlangsung. Hal itu setelah perundingan antara serikat pekerja PTFI dengan pihak menajemen maish menemui kebuntutan. Pada perundingan terakhir, Senin (7/11) serikat karyawan menurunkan tuntutannya, yaitu menunut kenaikan upah menjadi sekitar 80% kenaikan.
Sementara pihak manajemen hanya dari tawaran sebelumnya kenaikan upah sebesar 30%, pihak manajemen menawarkan tambahan kenaikan 5 % atau menjadi kenaikan 35 % dari upah yang berlaku saat ini. Akibatnya kesepakatan belum mencapai titik temu. Atas dasar perundingan masih menemui jalan buntu, maka serikat karyawan PTFI kembali menyampaikan surat kepada pihak kepolisian bahwa mereka akan meperpanjang pemblokiran jalan menuju area PTFI di check point I. Semua berdasarkan kesepakatan dengan kepolisian, pemblokiran akan dilakukan hingga tanggal 9 November 2011 menunggu sampai tuntasnya perundingan dengan pihak manajemen. Karena perundingan terakhir, Senin 7/11 masih belum mencapai titik temu, maka pemblokiran akan diperpanjang hingga tanggal 15 Desember 2011.

Ditengah mencuatnya masalah di PTFI ini, juga mencuat temuan bahwa PTFI memberikan dana kepada kepolisian yang disebutkan oleh kepolisian sebagai dana makan siang. Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan, sepanjang 2001-2010 Freeport telah menggelontorkan uang sebesar 79,1 juta dollar AS atau sekitar RP 711 miliar kepada polisi. Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Imam Sujarwo membenarkan bahwa sejumlah anggotanya di Papua mendapat dana keamanan dari PT Freeport Indonesiasebesar Rp 1.250.000 per orang.
Terkait dengan pemberian dana itu, Kepala Polisi RI Jenderal Timur Pradopo menyatakan, saat ini tim internal Polri yang bertugas untuk melakukan pengecekan soal aliran dana dari PT Freeport kepada polisi Papua masih terus bekerja. Sejauh ini, kata Kapolri, tak ada penyimpangan dalam pemberian dana yang menjadi polemik di tengah masyarakat tersebut. “Apa yang sekarang menjadi permasalahannya itu kan ada di sana, dan itu semua sudah jelas bahwa itu tambahan. Jadi begitu saja, tak ada itu (yang menyimpang),” ujar Kapolri di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (7/11/2011). Saat ini, katanya, tim tersebut juga masih bekerja untuk mencari jalan keluar agar bisa memenuhi kebutuhan hidup anggota Polda Papua, termasuk di dalamnya audit internal dalam institusi Polri (Kompas.com, 7/11/11).
Banyak pihak kemudian mempersoalkan pemberian dana oleh PTFI kepada kepolisian itu. Pasalnya dikhawatirkan kepolisian tidak lagi independen dan akhirnya lebih memihak PTFI. Pada akhirnya karena mendapat dana dari PTFI, kepolisian dikhawatirkan berubah menjadi “centeng” PTFI. Pengaruhnya, kepolisian akan bersikap keras kepada karyawan.
Tidak hanya pihak di dalam negeri yang mempermasalahkannya. Salah satu serikat pekerja di Amerika Serikat yang menaungi antara lain pekerja pertambangan, United Steelworkers, melaporkan dugaan suap yang dilakukan PT Freeport Indonesia ke Kepolisian Republik Indonesia kepada Departemen Kehakiman AS.
Surat pengaduan itu dilayangkan kepada Seksi Suap Divisi Kriminal Departemen Kehakiman AS, 1 November lalu. Surat yang ditandatangani Direktur Urusan Internasional United Steelworkers, Ben Davis menyebutkan, berdasarkan The Foreign Corrupt Practices Act, perusahaan asal AS dilarang memberikan uang kepada aparat keamanan sebuah negara yang memang punya kewajiban mengamankan kondisi dalam negerinya.
United Steelworkers meyakini apa yang dilakukan PT Freeport Indonesia, yang berinduk pada Freeport-McMoran Cooper and Gold Inc dan berkantor pusat di Phoenix, Negara Bagian Arizona AS, ini merupakan suap agar polisi maupun aparat keamanan di Indonesia mengamankan kepentingan perusahaan pertambangan tersebut. “Karenanya, ini melanggar The Foreign Corrupt Practices Act,” tulis surat tersebut.
Surat tersebut juga menyatakan, United Steelworkers yakin Polri dan aparat keamanan bertindak dalam rangka mengamankan kepentingan Freeport McMoran saat mereka sedang berhadapan dengan kepentingan rakyat Indonesia, dalam hal ini buruh PT Freeport Indonesia yang tengah berunjuk rasa menuntut kenaikan upah (lihat, Kompas.com, 3/11/11).Entah apakah kekhawatiran diatas benar, kenyataannya pada saat terjadi demo besar-besaran karyawan, pihak kepolisian berusaha membubarkannya secara paksa. Tanggal 10 Oktober terjadi bentrok antara polisi dan pekerja di kawasan PT Freeport Indonesia (PT FI) yang menewaskan satu orang, tiga mobil terbakar, dan sejumlah orang luka-luka.Kepolisian kembali menekan karyawan PT Freeport Indonesia untuk membuka akses ke areal PT Freeport di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, yang mereka blokir. Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa pembukaan blokade ditunda hingga 9 November. Tindakan ini memicu amarah karyawan.
Tekanan agar karyawan segera membuka blokade itu disampaikan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal BL Tobing, saat mendatangi tempat karyawan berkumpul di checkpoint 1, areal PT Freeport, Jumat (4/11/2011). Kapolda Papua mendesak blokade segera dibuka, karena tertutupnya akses membuat alur distribusi barang PT Freeport terputus, begitu pula avtur ke Bandara Mozes Kilangin, Timika.Tak berselang lama dari kunjungan Kapolda Papua, satuan Brimob Polda Papua mendekati tenda karyawan di Mil 27, areal PT Freeport. Mereka meminta karyawan membuka blokade karyawan di daerah itu. Tenda karyawan yang dipakai memblokade jalan itu, berjarak sekitar satu kilometer dari checkpoint 1.
Tekanan dari kepolisian dan dilanggarnya kesepakatan, memicu amarah karyawan. Jumat siang, di Mil 27 mereka mempersenjatai diri dengan panah. Mereka pun menggelar tarian perang (Kompas.com, 4/11/11). Pemogokan karyawa PTFI ini sudah berjalan sejak pertengahan Maret lalu. Akibatnya operasional perusahaan mengalami masalah. Produksinya menurut hingga tinggal sekitar 5% dari sebelumnya. Akhirnya pada tanggal 21 Oktober lalu, PTFI mengumumkan kondisi force majeure perusahaan yang kemudian diberitahukan kepada pemerintah dan para pembeli konsentrat emas, perak dan tembaga hasil penambangannya. Akibat kondisi tersebut, dikatakan oleh PTFI bahwa kerugian yang dideritanya mencapai US$ 18 juta per hari dan kerugian setoran ke negara mencapai US$ 8 juta per hari (lihat, detik.com, 2/11/11).
Identifikas Masalah
Permasalahan kisruh yang terjadi di PTFI saat ini bisa dipilah menjadi dua. Pertama, masalah terkait keberadaan PTFI dan KK yang disepakati dengan pemerintah, termasuk di dalamnya masalah besaran royalti. Kedua, adalah masalah hubungan perusahaan dengan karyawan yang tidak termasuk jajaran manajemen dan bukan karyawan asing. Hal itu terjadi ketika karayawan menuntut kenaikan gaji karena sejumlah alasan, diantaranya karena tingkat gaji yang ada tidak sesuai dengan resiko, kondisi kerja dan beban kerja. Juga karena adanya deskriminasi dalam bentuk gap yang sangat jauh antara gaji karawan dalam negeri dengan karyawan asing. Disamping, ternyata tingkat upah karyawan PTFI adalah yang terendah dibanding upah karyawan pertambangan di dunia dan dibanding upah pekerja Freeport di seluruh dunia.
Dalam konteks masalah di PTFI ini muncul beberapa pertanyaan yang mengusik: pertama, dari sisi timing. Kenapa masalah tuntutan karyawan ini muncul pada saat desakan agar KK PTFI ditinjau kembali karena sangat merugikan Indonesia dan karena kuatnya opini itu akhirnya pemerintah menuntut penambahan royalti PTFI agar sesuai dengan agar sesuai ketentuan PP No 45/2003, yaitu royalti emas 3,75 persen, tembaga 4 persen, dan perak 3,25 persen. Saat ini, royalti yang diterima negara dari PTFI untuk emas 1 %, untuk tembaga 1,5% (jika harga kurang dari US$ 0.9/pound) sampai 3.5% (jika harga US$ 1.1/pound) dan untuk perak 1,25 %.
Pertanyaan lanjutannya, kenapa masalah ini berlarut-larut dan tidak kunjung ada kesepakatan antara manajemen dengan karyawan. Padahal, jika melihat tingkat keuntungan yang diperoleh PTFI, kemamuan keuangan PTFI dan dibandingkan upah pekerja Freeport di negara lain,rasanya tidak sulit bagi PTFI untuk segera mencapai kesepakatan tentang upah dengan karyawan. Sangat boleh jadi, nantinya akan tercapai kesepakatan kenaikan upah karyawan pada kisaran angka kenaikan 50%. Angkai itu sudah jauh dari tuntutan karyawan.
Sekali lagi, kenapa permasalahannya terus berlarut hingga PTFI “harus” mengumumkan kondisi force majeure dan akhirnya menyinggung-nyinggung kerugian setoran untuk negara? Apakah dalam hal ini PTFI menggunakan masalah dengan karyawan ini sebagai kartu agar tuntutan kenaikan royalti tidak jadi? Atau, masalah ini dibuat berlarut-larut dan menyebabkan kerugian besar bagi negara sehingga nantinya masalah itu meluas menjadi masalah karyawan dengan negara, sehingga negara akan menekan karyawan untuk menghentikan kasi mogok atau menerima tawaran manajemen? Jika masalahnya berubah menjadi masalah karyawan berhadapan dengan negara maka pintu bagi mencuatnya kembali masalah kekerasan akan terbuka lebar. Tanda ke arah itu agaknya mulai terlihat dangan adanya tekanan kepolisian melalui Kapolda Papua kepada karyawan untuk membuka pemblokiran.
Masalah ketegangan negara dalam hal ini kepolisian dengan karyawan muncul karena adanya “kewajiban” kepolisian untuk menjaga PTFI. Hal itu berawal dari ditetapkannya PTFI atau pertambangan Freeport menjadi salah satu aset strategis dan karenanya harus diberikan pengamanan secara khusus. Memang terlihat adanya perbedaan tingkat pengamanan terhadap PTFI dibanding pertambangan lainnya. Penetapan PTFI sebagai aset strategis ini juga mengundang pertanyaan. Pasalnya, PTFI adalah swasta bahkan 91,64 % sahamnya dimiliki Asing (Freeport McMoran-AS), bukan milik negara dan bukan pula instalasi vital negara. Untuk pengamanan itu diperlukan biaya yang sangat besar karena kondisi lapangan yang sulit. Padahal Royalti yang dibayarkan ke ngara oleh PTFI sangat-sangat kecil. Dan operasional pertambangan Freeport sendiri lebih menguntungkan PTFI dibanding negara.
Lihat saja, akibat penutupan pertambangan itu kerugian bagi PTFI mencapai US $ 18 juta per hari sementara kerugian setoran untuk negara hanya US $ 8 juta. Itu artinya keuntungan pertambangan Freeport untuk PTFI dua kali lebih dari setoran yang diterima negara. Maka jika kemudian neagra berhadap-hadapan dengan karyawan dalam masalah itu, sungguh sangat ironis.
Penyelesaian Tuntas
Penyelesaian masalah keberadaan PTFI secara syar’I bukan degan menegosiasikan KK, apalagi negara justru melindungi PTFI dan berhadapan dengan karyawan yang berasal dari rakyat negara sendiri.Yang harus dilakukan oleh negara secara syar’i adalah, bukan negosiasi untuk menaikkan royalti atau kepemilikan saham tetapi negara harus mengambil alihnya secara total. Pabrik dan instalasi yang sudah dibangun boleh diambil oleh perusahaan swasta itu atau negara boleh membelinya dengan harga yang sepadan. Tetapi tentu saja setelah diperhitungkan dengan hasil yang selama ini telah mereka keruk dari harta milik umum itu.
Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW. Rafi’ bin Khudaij menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
« مَنْ زَرَعَ فِى أَرْضِ قَوْمٍ بِغَيْرِ إِذْنِهِمْ فَلَيْسَ لَهُ مِنَ الزَّرْعِ شَىْءٌ وَلَهُ نَفَقَتُهُ » (و في رواية أحمد و ابن ماجه) « وَتُرَدُّ عَلَيْهِ نَفَقَتُهُ»
Siapa saja yang menanam di tanah suatu kaum tanpa izin mereka, maka dia tidak berhak atas tanaman itu sedikitpun, namun dia berhak atas biaya yang dikeluarkannya (HR Abu Dawud, dan al-Tirmidzi) dan dalam riwayat Ahmad dan Ibn Majah : “dan biayanya dikembalikan kepadanya”
Dengan demikian, secara syar’i yang harus dilakukan oleh negara bukan menegosiasikan penambahan royalti atau kepemilikan saham. Apalagi dalam kasus Freeport ini potensinya masih tersisa lebih dari Rp 600 triliun. Secara syar’i yang wajib dilakukan negara adalah mengambil alih semua pengelolaan semua harta milik umum termasuk tambang, minyak, gas, dsb.
Selanjutnya, negara mengelola semua harta milik umum itu dengan baik dan seluruh hasilnya dikembalikan kepada seluruh rakyat diantaranya untuk membiayai berbagai pelayanan dan kepentingan rakyat.
Sementara masalah upah karyawan, maka sesuai syariah upah karyawan harus ditentukan menurut nilai pekerjaan atau jasa yang diberikan. Dalam hal ini harus diperhatikan banyak hal, seperti kondisi kerja, kadar tenaga yang harus dicurahkan, resiko atau beban kerja, waktu yang harus dicurahkan, tingkat kesulitan dan keahlian yang diperlukan, tingkat upah yang berlaku di pasar, dsb. Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara orang asing dengan karyawan dari dalam negeri. Dengan itu maka tidak akan ada tuntutan kenaikan upah akibat deskriminasi tingkat upah dengan karyawan asing. Dengan ketentuan seperti itu, kesepakatan tingkat upah dengan karyawan juga bisa relatif mudah dicapai.Dengan semua itu,maka kekayaan alam berupa tambang itu semua manfaatnya akan dirasakan oleh rakyat. Disamping itu, juga tidak akan terjadi eksploitasi terhadap karyawan. (Yahya Abdurrahman; LS-HTI)

Innalillahi, Ahmadinejad menghina dua sahabat Rasulullah!

IRAN – Di tengah eforia kemenangannya dalam pemilu Iran yang baru saja digelar, Ahmadinejad sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang terang-terangan menghina dua orang sahabat Rasulullah Muhammad saw.

Kecaman dan hinaan Ahmadinejad itu—lebih gila lagi—disampaikan dalam sebuah acara televisi secara langsung di Shabaka 3, saluran televisi Iran, hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan pemilu Iran.
Seperti yang diketahui, Iran yang berbasis Syiah ini—salah satu aliran Islam yang dianggap menyimpang—sudah sejak lama mempersempit ruang gerak para jamaah ahli Sunnah (kaum Sunni). Di bawah kepemimpinan Ahmadinejad, bahkan para jamaah Sunni mengalami penderitaan yang belum pernah dialami sejak Revolusi Rafidi Khomeini.
Dalam acara itu, Ahmadinejad dengan lugas mengatakan bahwa Talhah dan Zubair adalah dua orang pengkhianat. “Talhah dan Zubair adalah dua orang sahabat Rasul, tapi setelah kepergian Rasul, mereka berdua kembali kepada ajaran sebelumnya dan mengikuti Muawiyah!”
Padahal dalam sejarah, Talhah dan Zubair, dua orang sahabat Rasul itu, tak pernah bertempur dengan Muawiyah, karena keduanya meninggal lama sebelum peperangan Jamal di tahun ke-36 kekhalifahan Islam di mana Muawiyah menjadi rajanya.
Pernyataan Ahmadinejad ini sudah jelas kemana arahnya, yaitu membuat sebuah perbandingan atas sahabat Rasul dulu dengan kejadian politik saat ini di Iran—berkaitan dengan rivalnya Mousavi. Sebelumnya, Ahmadinejad sudah sangat sering menghina sekitar 15 juta penganut Sunni di Iran. Bahkan, pendahulu Ahmadinejad, Rafidi menghina dan menganggap remeh alias menyepelekan 90% Muslim seluruh dunia.
Namun demikian, masih banyak juga pihak atau pengagum Rafidi dan pengingkar sahabat Rasul lainnya seperti Ahmadinejad ini. Mereka adalah orang yang tidak menyadari gerakan Syiah atau mereka yang tak mau memahami rejim 12 Imam ini yang merupakan musuh terbuka terhadap para sahabat Rasul. (sa/alqimmah/sunni-news/ayandenews/eramuslim/arrahmah.com)

Densus 88 Buat Ulah lagi...

Densus 88
TANGERANG – Densus 88 masih belum berubah, arogan dan main tembak para tersangka Muslim. Kali ini pasukan elit kepolisian yang menjadi “musuh” umat Islam itu beraksi di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten pada hari Sabtu (12/11/2011) sekitar pukul 07.00 WIB. Densus 88 menangkap tiga orang yang masih diduga sebagai ‘teroris’ dan menembak salah satu diantaranya dengan alasan membawa senapan M 16. Terlalu!
Main tembak ala Densus 88
Bukan Densus 88 kalau tidak main tembak. Arogan dan aksi main tembak Densus 88 mungkin sengaja dilakukan untuk menteror kaum Muslimin, terutama akktivis Islam yang seringkali dituduh sebagai teroris.
Aksi brutal Densus 88 kali ini dilakukan di kawasan Karawaci, Tengerang, Banten. Setelah menangkap tiga orang yang masih diduga sebagai ‘teroris’ Densus 88 juga menembak salah satu diantaranya dengan alasan membawa senapan M 16. Benarkah tersangka tersebut membawa M 16?
“Dilakukan penembakan untuk melumpuhkan, terkena di kaki yang bersangkutan,” ujar Kepala Divis Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution dalam pesan singkatnya, Sabtu (12/11/2011).
Masih menurut Saud, ketiga terduga ‘teroris’ yang ditangkap adalah DAP (34), warga Cipondoh Tangerang, BH@D (35), warga Karawaci, dan A (32), warga Karawaci. Mereka ditangkap pagi tadi sekira pukul 07.00 WIB. Tiga orang ini dianggap sebagai DPO kasus terorisme.

Selain menangkap tiga tersangka, Densus 88 juga menyita barang bukti satu pucuk senjata api M 16.

“Hasil introgasi sementara tersangka B H@ D pernah menerima senpi dua pucuk dari AO yaitu satu pucuk senpi jungle, satu pucuk senpi FN, dan 20 butir peluru. Barang bukti tersebut disembunyikan, ditanam di kawasan hutan di daerah Depok,” tandasnya.
Apakah seluruh pernyataan tersebut benar adanya? Yang jelas aksi brutal Densus 88 yang selalu main tembak para tersangka sudah pasti akan menimbulkan sakit hati dan dendam yang mendalam bagi sebagian kaum Muslimin. Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)

Sidang Paripurna Molor, Politisi Kita Makin Kelihatan 'Busuk' dan Gila Hormat Saja


 Kerjaan anggota dewan mah cuma ini.
JAKARTA,  - Tepat pukul 09.45 WIB, sidang paripurna pembukaan masa sidang kedua dibuka oleh Ketua DPR Marzuki Ali. Namun baru sekitar 30 dari 560 anggota yang hadir, rapat kemudian di skors selama 15 menit. Sidang pun molor.

"Ya, kita harus menghormati juga peraturan. Tidak boleh dilanggar karena belum setengah dari yang hadir, sidang kita skors paling lama 30 menit. Kita tunda sidang 15 menit, kita mulai tepat pukul 10.00 WIB," ujar Marzuki saat menunda jalannya sidang paripurna.
Pantauan wartawan, ruang paripurna lantai 3 Gedung Nusantara II tampak kosong melompong. Marzuki Ali pun menyentil buruknya disipilin anggota para Dewan.
"Kita prihatin dengan kedisiplinan anggota Dewan. Kita dikritik dengan pola hidup hedonis dan gila hormat. Ini luar biasa tapi kita tidak pernah introspeksi," kata Marzuki.

SBY Malah Promosi Album di APEC Summit


Presiden sok eksis
Sepertinya SBY, Presiden kita yang satu ini tidak mau kehilangan momentum untuk mempromosikan album barunya dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC Summit) ke-19, di Hawaii, Amerika Serikat.

Mendapat giliran sebagai pembicara ke tiga pada sesi untuk kalangan pemimpin usaha (APEC CEO Summit 2011) dari berbagai negara, di Hotel Sheraton, Hawaii, SBY menegaskan potensi pertumbuhan ekonomi yang cepat dan letak geografis kawasan Asia Pasifik.

Sehingga sangat memungkinkan menjadikan abad ke-21 sebagai milik Asia Pasifik. “Kita saat ini ada dalam titik dimana negara-negara Asia Pasifik memiliki kesempatan untuk mencapai kondisi langka 
synergized progress, semua bergerak maju bersama dalam sinergi,” tandas SBY, Minggu (13/11) dinihari WIB.
Namun, Presiden SBY ternyata juga punya rencana dan strategi mempromosikan Album barunya berjudul 
Harmoni, dengan membawa CD berisi lagu-lagu ciptaannya dari Jakarta.

Sebelum menyampaikan pidatonya di hadapan para CEO, 
Senior Editor Associated Press (AP) News Agency Michael Oreskes yang menjadi pemandu acara, malah terlebih dahulu memperdengarkan lagu ciptaan SBY berjudul Untuk Bumi Kita, yang dinyanyikan Sandhy Sandoro, yang sudah dititipkan salah seorang pembantu Presiden SBY. (Tg/mt)
                                                                                     

Zionis Lakukan Survei Pencitraan Israel di AS


Israel dan Amerika
Para pendukung Israel di kalangan pemilik suara di Amerika Serikat naik menjadi 60 persen, atau tertinggi sejak tahun 2009, begitu menurut hasil jajak pendapat yang dirilis Ahad (13/11/2011), lapor Xinhua.


Peningkatan dukungan atas Zionis Israel itu antara lain disebabkan oleh sikap Palestina yang dinilai menghindari negosiasi damai dan secara sepihak mengumumkan sebagai negara lewat pengajuan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Para pendukung Zionis Israel dilaporkan banyak berasal dari kalangan "elit" (67 persen), yang dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pengetahuannya tentang kebijakan luar negeri.

Dukungan dari para simpatisan Partai Demokrat terhadap Zionis Israel naik 10 persen sejak Juni 2011. Dukungan untuk Israel dari simpatisan Partai Republik dan kelompok Independen juga cenderung stabil.

Jajak pendapat itu dilakukan oleh Greenberg Quinlan Rosner Research terkait proyek Strategi Opini Publik yang prakarsai The Israeli Project, sebuah organisasi nirlaba yang mengklaim dirinya menyediakan informasi faktual tentang Israel dan Timur Tengah.

Sebanyak 68 persen responden menyebut Israel sebagai "salah satu sekutu terkuat kami" dan sebanyak 66 persen menggambarkan Israel sebagai negara "demokratis". Responden yang tidak setuju Zionis Israel disebut sebagai "ekstrimis" atau "bertanggungjawab atas aksi kekerasan"  sebanyak 63 persen.

Sementara itu, responden yang menganggap Palestina sebagai "ekstrimis" dan "penghalang perdamaian" sebanyak 56 persen. Dan 55 persen responden menganggap Palestina "bukan korban" dari penjajahan Israel.

Saat diminta untuk memberikan alasan mengapa responden "bangga AS menjadi sekutu terkuat Israel", sebanyak 28 persen memilh "hak wanita" sebagai alasannya, 28 persen menyatakan "kebebasan berbicara dan memilih" sebagai alasannya dan 24 persen menyatakan "kebebasan beragama dan ancaman teroris" sebagai alasannya.

Terkait solusi dua negara, sebanyak tiga perempat responden mendukung gagasan "Israel sebagai kampung tanah air orang Yahudi" dan "Palestina sebagai tanah air orang Palestina".

Jajak pendapat itu dilakukan lewat wawancara telepon terhadap 800 orang berusia 18 hingga 65 tahun yang tercatat sebagai pemilih dalam pemilu sejak tanggal 30 Oktober 2011.

Hasil jajak pendapat ini dirilis beberapa hari setelah muncul pemberitaan tentang komentar pribadi dari Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Presiden AS Barack Obama, tentang Perdana Menteri Israel yang dikeluhkan dan disebut Sarkozy sebagai seorang pembohong dan ditegaskan secara tidak lanngsung oleh Obama. Dan beberapa hari terakhir, Gedung Putih sibuk mengeluarkan pernyataan bahwa presiden mereka bersungguh-sungguh dalam bekerjasama dengan Israel. Baca berita sebelumnya: Washington Sibuk Atasi Dampak 'Netanyahu Pembohong'.*


Baca Juga Situs JIhad dan informasi tambahan Republika Online.

I'dadun naas li tarhiibi qiyaamil khilafah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | free samples without surveys