Rabu, 12 Januari 2011

Mulai Dari Atheis Hingga Pejuang Khilafah IV...


Karyaku
(SEBUAH KISAH NYATA DAN INSPIRATIF DARI SEORANG SYABAB)
 ===============================================================
 Memasuki usia ke 20 hasrat untuk menikah pun kudapati kembali. Dengan gagah dan berani..(Cieelee..Ngomong apa ini coba??). Akupun Mendatangi mas  een untuk mengutarakan niat dan azzam ini.
“ Assalamua’alaikum mas,”
“Wa’alaikumsalam..”
“Mas, gue mau ngomong sesuatu boleh ga?”
“Mau Ngomong apaan emang?”
“mas,gue ngebet nikah ni..hehehe”
“Akhwat UIN itu lagi?? Kan lu da ditolak ama dia kemarin. Masih mau usaha lagi kah?”
“Bukan mas, saya juga tahu diri kok,lagian gue udah tak memikirkannya. Makanya saya kemari mau minta tolong ke lu,mas”
“Wah..Lu mau minta cariin istri ama yang masih single gi, Pie Lu…”
“Hahahaha,ya supaya memotivasi lu juga kali mas…”
“Heleh… ya sudah,emang bonyok setuju lu nikah?,Kan lu belom punya kerjaan gi? Usia juga baru 20 tahun, kuliah juga belum kelar?”
“ Nah, itu dia mas masalahnya. Gue gak punya nyali ngomong sama ortu dirumah. Lu kan tau mas, gimana pergaulan gue dulu. Setahun aja g pacaran buat gue udah kewalahan nahan mas..”
“Haduh… Ia..ia gue ngerti gi gimana pergaulan lu dulu. Okelah, nanti gue coba ngomong sama mas eko supaya lu dicariin istri, Bdw, CV lu ada kan?”
“CV..??? ada dong,gue  gak neko-neko kok mas,cukup bagi gue dia seorang syabah yang dapat membimbing anak-anakku seperti Imam syafi’I,ataupun ali. Tak Da kriteria lain.”
“kalo usia gi??”
“Terserah mas.. Tapi kalo bisa yang dibawahan gue dah, tapi kalo g punya stock,seusia Lu juga jadilah mas.. hehehe”
“Huuuhhh… Dasar, Yaudah,lu tunggu kabar dari gue Lanjutanya gimana. Okeh.”
“Seppz mas,gue tunggu”
================================================================
                Dua minggu berselang akupun dikabari oleh mas  een bahwa ada akhwat yang usianya masih 21 tahun yang siap menikah. Aku pun menyanggupinya dan bersedia untuk merajut Rumah tangga dengan gadis itu.
“Gi, Lu dah ngomong dengan ortu dirumah,mengenai niat lu ini??”
“Sudah mas,tapi itu dia mas,gue ga diberi izin.”
“gini ajah,besok malam gue main kerumah lu yah,biar gue bantuin shering ke ortu.”
“Wah.. jazakumulloh ya  mas,”
“Iya gi..”
=============================================================
  Aku dan mas  een pun mendatangi orang tua ku. Cukup lama berdialog dan terjadi Perdebatan antara kami akhirnya orang tuaku memberi izin aku untuk menikah diusia 20 tahun.
“Saya mengizinkan yugi untuk menikah, tapi saya tidak mau tau bagaimana kamu,yugi mendapatkan nafkah untuk anak dan istrimu kelak”
“Iya pa,Aku berjanji dengan nama ALLAH mengenai kesungguhanku.”
“Baiklah besok kita lamar gadis itu.”
“ Alhamdulillah…”
Hanya itu yang terucap dari bibirku. Besok malamnya pun aku dan keluargaku melamar seorang akhwat sholeha bernama Ayunda Rizky nazifah. Mulanya aku sangat khawatir dia tak menerimaku sebagai calon suaminya. Yah,aku memang sudah beberapa kali ditolak sama akhwat ideologis karena Stylistku sangat tidak ideologis, Bahkan aku Perokok berat,Bekas tindik Firlting Daging kupingku pun belum tumbuh sempurna,alias kupingku bolong karena tindik firlting, Ditambah Lagi Tato di bagian Tubuhku. Apalagi stylistku yang biasa menggunakan T-Shirt Bergambar aneh dipadukan dengan jeans dan sepatu ala anak Punk kebanyakan..
Malam Hari Yang Kutunggu Akhirnya Tiba Juga.. Astaghfirullah.. Entah Kenapa rasa Khawatir untuk ditolak kesekian kalinya Menghantui Semangat Ini..” Maju Yugi… Restu orang tua sudah Kau Dapati.. Apapun Keputusan Akhwat Tersebut, pasti Yang terbaik Bagimu.. Semangat… Bismillah..!!!!! Aku pun maju dengan gagah kehadapan Orang tua dari Akhwat Tersebut.

Kedatangan ku malam itu disambut dengan senyum Indah dari wanita yang kuharapkan Bisa Menerima segala Kekuranganku. Subhanallah… Indah sekali senyum itu..
Kuharap ya Robb kelak senyum itu yang menemani dan menyambut kesulitanku dalam mengemban dakwah dn amanah lainnya..

Selang 10 Menit berada di ruang tamu rumah akhwat tersebut, keringat dingin yang tak henti-henti tercurah di dahi dan seluruh tubuh ini  membuatku khawatir kalo Yunda akan masuk dalam daftar akhwat yang nomor kesekian menolak ku.

Tiba-tiba ditengah kebimbangan. Mas Een datang menyampiri ku..
“Ekhhem.. Gi.. kaegnya gue bakal dilangkahin ni..”
Aku hanya menjawabnya dengan simple yaitu tawa saja..”hehehe”
“Wah.. Keringt dingin kah gi, tangan lu juga dingin banget, kaeg mayat hidup lu..” canda mas  een.
“Mas.. aku khawatir sekali ditolak oleh mba Yunda..”
“Insya Allah gi,kalo jodoh mah tidak kemana. Betull..!!!!
“Iyaa mas..”
“Mari Kita mulai,orang tua Yunda sudah dating bersama dengan Bidadari yang akan kau sunting..
“Hehehe.. Iya mas, Bismillah…”

                Aku Mempercayakan mas  een sebagai moderator dalam acara lamaran tersebut,Menawan…
Mas een dengan lantang dan hormat menyampaikan hadits dan maksud dari kedatangan aku dan keluargaku. Selang 30 menit tibalah saatnya Yunda menjawab acara KHITBAH tersebut.

“ Kalo kami sebagai orang tua dari Yunda hanya menyerahkan masa depan anak kami ini kepada dirinya, bagaimana yunda??” Tanya Orang tua dari akhwat tersebut.

“ Saya.. juga bukanlah wanita sempurna.. maka, saya juga tak layak menuntut kesempurnaan pada seorang hamba yang selalu taat kepada Aturan Lillahnya.. Saya, Ingin seperti Khadijah yang selalu menemani Rasulullah hingga Akhir hayatnya,menjadi Aisyah yang selalu mendukung Segala aktifitas Rasulullah, menjadi Fatimah yang selalu menanti Ali, atau menjadi Muthi’ah yang selalu patuh kepada Suaminya.. maka, sayapun ingin suami saya kelak mampu membimbing saya menjadi wanita Bidadari dunia itu. Tidak ada alasan apapun saya menolak akhi Yugi menjadi sesosok Rasulullah, Ali ataupun suaminya Muthi’ah, karena saya Yakin, dia sangat faham aktivitas saya sebagai seorang aktivis dakwah yang menginginkan kemuliaan Tegak dengan Islam di Bumi Allah ini..”

“Subhanallah… Tak terasa Tiba-tiba air mata ini menetes seketika mendengar ucapan yang indah terangkai dari mulut wanita yang akan menemani aktivitas dan hari-hariku nanti”( Ucapku dalam hati)
“ Alhamdulillah Lamaran telah diterima, maka dengan ini yugi dan Ayunda boleh Berinterksi sesuai Syariah, Hanya membicarakan sebatas persiapan Pernikahan saja” Akhir kata Mas een.
“Alhamdulillah…” hanya itu yang terucap dari mulutku..

Yang  3 Bulan aku Proses dengan Ayunda, Pada Bulan Februari 2008 Aku Menikah dengan Ayunda, Bidadari yang akan menemani hari-hari dakwah dan Aktivitasku. Walau kerjaanku kala itu hanya sebatas usaha Advertising dan sablon dengan teman-teman lainnya tapi Yunda selalu merasa cukup tak berkekurangan.

Walau ku akui kala itu aku tak mampu melanjutkan kuliah istriku, Namun dia dengan Ikhlas melepaskan gelar S1 tak sampainya dengan menjadi istri soleha dan Bidadari dunia dan akhiratku.
Bulan november 2009 Aku mendapat Rizky dari Allah Berupa Mujahid Tampan Yang Kunamakan Shalahuddin Al Farizy. Bulan November 2010 aku mendapati kado lagi dari Allah, berupa kehamilan kedua .. Segala Kesulitan didalam berumah tangga kerap kualami. Namun itulah hidup, apalagi disistem Kapitalis ini, Namun Alhmdulillah, aku kerap dilimpahkan kemudahan dalam menjalaninya.

Sekianlah cerita ini saya selesaikan. Terima kasih buat teman-teman yang memberikan dan besedia membaca cerita ini. Maaf nama tokoh dicerita ini harus saya kaburkan. Karena itu adalah pesan beliau yang tak mau identitas dan segala aktivitasnya di ekspose takut kalo Riya.Dengan sedikit Perubahan maka terbuatlah tulisan ini..
Do’akan istri Beliau sebentar lagi melahirkan anak kedua mereka. Dan mohon juga do’anya beliau sedang mengerjakan skripsi untuk memenuhi Final Pendidikan Strata 1 nya di Sistem Informatika
Semoga Bermanfaat……
======================THE END =========================

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kereennn euyyy.....
jd pengen ktmu orgnya langsung..!!

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami


Baca Juga Situs JIhad dan informasi tambahan Republika Online.

I'dadun naas li tarhiibi qiyaamil khilafah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | free samples without surveys