Rabu, 01 Desember 2010

Mulai Dari Atheis Hingga Pejuang Khilafah III

Karyaku
Keesokan Harinya,Aku pun bertemu dengan mas een membahas mengenai utusan yang akan pergi menghadiri Rapat di UIN..
“Gi,afwan mas sepertinya g bs ikut rapat kerja di UIN. Mas bisa ngandalin kamu dan malik kan?”
“Wah,Mas, Gimana yah,.. Kan  mas yang jadi Penanggung jawab dikampus ini..?”

“ Iya gi,Cuma mas ada pertemuan dengan Asdir nanti sore. So,kamu bisa kan dengan Malik ke UIN?”
“ya, Insya Allah bisa mas..”



Akupun dan Malik berangkat menuju UIN. Sesampainya disana Baru Kutahu kalo didalam Harokahku Hubungan dan Interaksi Antara Pria dan Wanita sangat Terjaga. Saat Rapat Berlangsung, peserta Rapat akhwat dan ikhwannya terpisah, Bahkan Di Hijab Penuh. . Apalagi suara akhwatnya pun enggan terdengar. Pabila akhwatnya ingin menyampaikan aspirasi dan ide-ide cemerlangnya hanya boleh disampaikan kepada juru bicaranya.  

Jadi,hanya ada 1 akhwat saja yang boleh mengeluarkan suara. Namun,semua akhwat boleh mengeluarkan pendapat. MENABJUBKAN..!!! Sangat Terjaga…

Setelah Rapat  selesai aku dan mas Malik pun Beranjak untuk pulang. Yah.. Akupun mampir menuju  ke Parkiran Dan Berusaha  Mengeluarkan Sepedaku, Tetapi sebuah motor matic menghalanginya.. Akupun Mencari-cari, siapa yang punya matic ini. Dan setelah aku menunggu 15 menit sesosok akhwat datang Menghampiri matic tersebut. Akhwat Anggun dengan Jilbabnya yang lebar dan Kerudungnya yg Panjang, dia terlihat sangat anggun. Sesaat aku Tersadar..”Astaghfirullahaladzim,,Kekaguman ini aneh,kekaguman ini bahkan membuat ku gugup saat dia bertanya padaku..

“Afwan akhi,Yg diduduki itu kendaraan saya,afwan antum bisa beranjak tidak dari kendaraan itu?”
Dia berkata sambil menundukan Pandangan. Bahkan dia tak sedikitpun melirikku seperti berbicara dengan orang lain. Dengan ringan aku menjawab, “eh,afwan ya ukh, tadi motor ukhti menghalangi sepeda saya, sehingga sepeda saya gak bisa keluar,”…

Haaaaaaahhh… si akhwat malah berlalu tanpa menjawab steatment ku..
Entah kenapa dan mengapa bayangan akhwat tersebut sangat menyesakkan dada, yah,kalo kata remaja sekarang Getarannya lebih kencang dari biasanya..
“Ahhh… Naluri itu bangkit karena ada rangsangan dari luar gi, So.. Stop Thinking about her” Ucapku dalam hati..

Sepanjang perjalanan pulang hingga malam hari pun aku masih memikirkan wajah geulis bersimbah  ketaqwaan kepada Sang Khaliq yang terpancar dari balutan Jilbab yang anggun dan tas Ransel serta kerudung lebar yang ia kenakan. Astaghfirullah apa ini namanya??.
============================================================
Keesokan harinya aku bertemu dengan Mas een. Yah,pasti dia bertanya bagaimana rapat kemarin.
“Assalamua’laikum, eh dik gimana rapat kemarin?”
“Wa’alaikumsalam, Lancar mas, saya dapat amanah di seksi peralatan”
“Oh,Alhamdulillah..”
“Persiapkan semuanya yah. wah jadi bakal sering main ke UIN dong. hehehe”
“hehehehe..iya gitulah mas.”
========================================================
Hari dimana acara itu pun berlangsung. Entah kenapa aku mencari sosok wanita muslimah yang sangat geulis dan anggun itu dibarisan akhwat. Ternyata aksi curi-curi Pandang itu Di ketahui oleh mas  een.
“ekkhheemm… Liat siapa gi??”
“Eh,mas  een,hmmm..itu mas… anu.. hmmm..itu.. Temen saya, iiya saya liat teman saya.”
“Ooh… Kirain mw incar calon istri.heheheee”
“He…”
“ Kalo memang iya lg meter-peter calon istri mah juga ga papa kok gi, Santay ajah”
“Wah.. Belomlah mas, gue belum kepikiran,usia ajah masih 19 tahun”
“Emang kenapa usia 19 tahun?, kalo ternyata itu sudah tidak tertahan Lagi, kenapa enggak ketimbang maksiat?”
“Wallah mas, gue belom punya kerjaan bro,mau dikasih makan apa tu anak orang”
“Gi, gini gi..loe yakin ga ama Allah. Allah itu akan jamin Rizky setiap umatnya, selagi kamu Berusaha,(^_^).Ayo gi kalo mau maju deluan ketimbang saya. hehehehe… Udah ah,kok jadi ngomongin nikah sih, buruan tuh beres-beres dulu peralatannya.”
“Noh, lu deluan mas yg buka wacana nikah.kan gw jadi kepengen nih. Lhooo..??”
“Hahahahhaa” Tawa kami berdua.

Sontak aku terus terfikir dengan ucapan mas  een tadi. Ya,ALLAh,apa memang lebih baik aku menanyakan langsung dengan wanita itu? Atau bagaimana?? Haaaahhh… Jujur ini kali pertama aku menyukai wanita dari keimanan dan keanggunan wajah dan tubuh yang berbalut syariah dan kewajiban akannya. Haaaaahhh…Sesosok wanita itu tiba-tiba menghampiri pandanganku yang masih kosong..
Astaghfirullah,Lama-lama aku bisa sesak menghadapi situasi begini.
=========================================================
Hari berganti hari namun hati ini masih menanti akhwat yang kuliah Di UIN itu, Hampir tiap waktu ashar aku main kekampusnya demi hanya melihat ransel atau bayangan akhwat itu. Walau beberapa info tentangnya sudah kudapat. Namanya Syifa, seorang gadis keturunan sunda, aktifitas dakwahnya dikampus juga bagus, bahkan dia sempat menjadi ketua bidang keakhwatan. Subhanallah semakin aku mengetahui tentang akhwat ini semakin besar perasaan ini. Hingga aku pun melihat secarcik pamphlet yang didalamnya tertulis CP. SYIFA ANANTI: 085717606***. Tanpa pikir panjang aku save nomor gadis sang pujaan itu.

Demi bisa tampil eksis di UIN aku Hampir menerima semua amanah dakwah yang memudahkanku untukke UIN setiap saat. Sampai akhirnya akupun Mulai dikenal di Kalangan para syabab dan beberapa syabahnya. Aku mulai terjerumus dengan perasaan yg salah akan pelampiasannya. Aku tak mau terus begini.  Aku tak tahan hidup dibayangan wanita geulis asal Bandung itu. Aku lelah terus menapaki jejak semu bayangan akannya. Aku ingin menjadikannya nyata. Dengan bermodalkan Bismillah,aku menyampiri mas  een dan menyampaikan prihal perasaan yang tak terbendung ini.

“Mas, tolongin gue mas,kalo terus begini, gue bisa gila mas,”
“Wah, ada apa gi,kok bawa-bawa orang gila?” Canda mas  een,
“mas, gue serius mas. Mas pernah bilang jika kita bermasalah di gharizah nau’ pasti untuk gharizah lainnya juga bermasalah. Mas, gue jatuh cinta ama seorang syabah UIN”
“HAH??????????? Gi kamu ngomong opo toh?”
“Gue serius mas, Gue gak mau ngancurin iman gue karnanya, Gue g peduli walau usia gue masih 19 tahun, mas, gue gak  sanggup menahan perasaan ini,dari pada akhwat itu terus hadir dalam pandangan dan angan-angan atau imajinasiku mas”
“Hmmm… kamu sudah bicara dengan orang tua?”
“Belum mas, gue bakal ngomong ke orang tua, kalo gue sudah dapat jawaban dari akhwatnya. Mas, mau kan tanyain ke mas’ul atau siapalah,yang terpenting aku dapat jawaban dia.”
“Emang kamu sudah kenal dengannya? Sudah tau namanya,asalnya,jurusannya dan…..”
“Mas, gue dah tau semua tentangnya. Bahkan dimana kos-annya pun gue tau mas.”
“Masya Allah gi,….”
“Mas, Gue Cuma ingin dy jadi bidadari dunia dan akhirat gue mas. Mas gue mohon, tolongin gue mas. Rasanya Nyesak banget mas, Gue gak tahan nahan getaran ini”
“Insya Allah, aku coba kontakin mas’ul. Tapi,biar lebih aman kamu curhatnya Langsung ke agus saja. Kan sekarang mas agus musrif kamu. Saya sudah diamanahkan untuk  focus ke mahaly”
“Mas, saya g bisa cerita ke mas agus. Bila amannya begitu  saya akan coba”
Selepas pembicaraan itupun aku berurusan dengan mas agus mengenai akhwat itu. Waktu yang paling kunanti-nanti adalah ketika mas agus mempertemukan aku dan akhwat tersebut.
“Afwan, gi besok lu ada waktu?”
“ Ada  mas”
“ Baguslah, besok kita ke UIN, kita bertemu dengan mahrom akhwat itu, yang kebenaran juga seorang syabab,jam berapa loe ada waktu luang?”
“Habis dzuhur aja gus,Insya Allah gua bisa”
“Okeh,kita ketemu disana atau lu mau pergi bareng gue naik motor?”
“Gue naik sepeda ajah”
“Yasudah,kita ketemu disana yah, Assalamua’laikum”
“Wa’alaikumsalam..”
=================================================
Sesampainya Di UIN.

“Afwan, saya tidak bisa terima akhi Yugi, saya masih ingin menyelesaikan study saya,dan afwan, saya tidak suka dengan stylist dan gaya antum. Afwan,” Ucapan yang terdengar dari balik hijab mesjid itu.

“Tak mengapa ukhti, saya mengerti, afwan saya sudah mengganggu ketenangan anti, Insya Allah, Saya sanggup untuk menunggu antum selesai kuliah, tapi,untuk gaya saya..Yah..Inilah saya apa adanya”

“Afwan,saya tetap ga bisa. Terima kasih, semoga Allah bisa mempertemukan antum dengan wanita atau bidadari yang jauh lebih baik dari saya,afwan”

“Terima kasih ya ukhti, Assalamua’laikum”
Hanya kata itu yang terucap dari bibir ku, Yang Menutupi pilu dan lara atas penolakan itu. Jejak salam tadi mengakhiri tawa dan harapanku meminang akhwat sunda tersebut.
Ikhwan yang cengeng, Hanya karena masalah itu kau down gi.. Masih banyak akhwat gi, Dia bukan jodohmu…

Berjuta kata semangat menahan airmata ini, Astaghfirullah.. bisa kah aku menghapus jejak  wanita yang aku impikan menemani dan mendukung dakwah dan hari-hariku.

Tak Terasa tiap butiran air mata seakan menjadi saksi, pahitnya rabu siang yang kuhadapi. Pertemuan yang singkat hanya 15 menit namun membuatku hancur seketika. Aku coba untuk bangkit,Namun aku terjatuh lagi. Semenjak kejadian itu aku mulai jauh dari syarikah. Aku jarang menghadiri pertemuan bahkan sudah 3minggu tidak mengikuti liqo dan halaqoh. Hal itu membuat orang yg dulu pernah membinaku mencari-cari keberadaanku. Yah,dia mas  een. Mas  een bertanya ke musrifku yang baru yaitu Agus.

“Gus, Yugi kemana?,kok belakangan saya jarang liat dia yah?”
“ Eh,mas, gimana skripsinya semenjak skripsian jarang banget main kemesjid ini. Hehe.. Hmmm… Yugi, aku sendiri g tau mas kenapa dengan dia, Setelah pertemuan dengan akhwat itu,dia sangat “down” seperti tidak punya pemahaman Qodho,Qadar danTakdir sajah”
“Ohh.. masalah yang dia ditolak akhwat UIN itu ya gus?”
“Iya mas”
“Sudah dihubungi dianya?”
“Sudah,Tapi tetap dia g mau ngomong ke aku.”
“Hmmm… Mas coba ah datengi dia kerumahnya. Lu ikut ga gus?”
“Wah, mas gue ada kuliah ntar jam 3 kagak sempat jenguk dia. Lain waktu gue jengukin dia deh.”
“Yasudah, saya saja dulu”
“Jazakumulloh mas,afwan merepotkan. Padahalkan sekarang mas sudah diamanahi untuk kemahaly”
“Tak,masalah gus, kebetulan saya sempat hari ini. Yasudah saya cabut dulu yah,keburu sore ntar. Yok,Assalamua’laikum”
“Wa’alaikumsalam”
===================================================
Mas een pun sampai dirumah yugi..
“Assalamua’laikum”
“Wa’alaikumsalam..”jawab dari dalam rumah
“Eh,mas  een, masuk mas..”
“Iya..”
“Ada apa gitu mas?”
“G ada apa-apa, mas Cuma ingin..hmmm….ingin…”
“Mas,pasti mau tanyain gue kemana ajahkan? Mw nasehatin gue agar tegar dan menerima keputusan akhwat itu kan?mas mau gue………….(belum sempat  aku berbicara lebih mas een langsung)”
“Udah.. ganti pakaiannya sana, sapa yang mau Tanya soal mandetnya dakwah   lu, palagi nanyain akhwat yg gak penting itu. Wong gue main kerumah lu mau ngajakin main PS kok. Didekat rumah gue ada PS keren tu gi. Pokoknya kalo loe menang lawan gue. Gue bayarin makan deh lu. Gimana???”
“Mas,gue tuh..”
“Udah, ganti pakaian gih, gw tunggu disini.Buruaaan Yugi..”
“iya..iya..”
=====================================================
Kami pun beranjak pergi dari rumahku dan berhenti di tempat permainan PSP. Yah.. mas  een kalah main PS denganku. Mas  een pun mengajakku makan di tempat yang lumayan sepi,didaerah Kebayoran.

“Gi,mas ga mau basa basi,hmmm..sebenarnya mas sangat kecewa dengan loe. Ada apa gi? Cuma karena seorang akhwat??”
“Mas, gw sangat mencintainya mas. Gw sangat mengimpi-impikan dialah wanita yg akan menjadi obat dan penawar dikala aku teracuni kehidupan dan lemah dijalan dakwah ini.”

“Gi, Apakah kau mencintai wanita itu yang masih berstatus makhluk lebih dari penciptamu?”
“Mas, gue..”
“Gi, saya mengerti rasa itu sangat dan teramat dalam. Namun sadarkah kau, kalo perasaan itu malah bentuk pengkhianatanmu pada sang KHaliq. Coba bayangkan, karena kecewa dengan MakhlukNYa  Kau melupakan atau bahkan tak menjalankan aktivitas wajibmu pada sang Khaliq?? DAKWAH gi.. Dakwah… DAKWAH itu Wajib.. Dan Kau pun tau akann hal itu kan. Dikala kemenangan hakiki kau dan ikhwan lain mendapatkannya. Jangankan shifa,  yg lbh cantik, sempurna dan Lbh dari bayangannya pun siap ALLAH SAJIKAN Cuma-Cuma free buat kamu ketika kamu mendapatkan surga gi.”

“Mas,… Rasanya aku pengen teriak mengakhiri semua ini. “
“Teriaklah gi..makanya gw ngajak antum ke tempat  sepi begini agar antum lebih rileks,tadi saya ajak antum main PSP,jalan-jalan dan sekarang makan. Supaya antum lebih enjoy untuk mencurahkan semuanya. Gi, dengerin mas, kamu itu potensial sekali. Jikalau Cuma hanya karena akhwat kamu mundur dari dakwah ini ,itu tak ubah kau menyia-nyiakan surga Allah,hanya Cuma Karena MakhlukNYA. Mana Katanya Penerus Al fatih,  Sang Pembebas Kota Konstatinopel?

Coba bayangkan gi, betapa sedihnya Ummi dari anak-anakmu ketika melihat imamnya rapuh sebelum bersamanya. Shifa bukan jodohmu. Diseberang sana Allah memberikan hak tanpa batas ketika kau berada disurga Nya kelak. Begitu nikmat gi. Bayangkan, seorang Akhwat yang akan kau bawa ke surga nanti amat kecewa melihat imamnya Rapuh cuma hanya karena ditolak seorang akhwat. Liat Perjuangan para sahabat.Mereka Tak  kenal lelah demi Tegaknya Syariah ALLAH di bumi ini. Mereka Yakin akan janji Allah. Jodoh, Rizky Kematian,surga dan Neraka adalah Rahasia Allah, yang  Tabirnya akan terbuka ketika Waktunya tiba. Semoga air mata malam ini menjadi pemacu adrenalin dakwahmu untuk besok dan seterusnya.”

“Makasih mas. Gue seneng bisa share dengan antum.”
“Santay gi, gw juga seneng. setelah 2 bulan tak bertemu denganmu dikampus,hari ini kita dipertemukan 1 malaman.”
“Iya mas. besok aku hubungi agus kembali aku sudah 2 minggu absen halaqoh. Insya ALLAh aku besok akan kembali menjadi Yugi yang dulu seorang atheis namun sekarang berubah menjadi seorang pejuang Khilafah.”
“Nah..Yang gini gw demen ama lu gi, besok kita main lagi yah. soalnya ini sudah jam 1 pagi, kamu juga besok kuliahkan. Saya juga harus selesaikan skripsi yang tertunda. Hehehe”
“iya mas,kita pulang yok..”

Suasana sejuknya malam dini hari menampar tiap sudut wajah ini sembari merenungkan segala perbuatan bodoh yang kulakukan hanya demi seorang akhwat.
Wahai pembebas Konstatinopel,wahai alfath Bangkit dari keterpurukan naluri yang hanya membuatmu rapuh akan iman. Mulai sekarang aku azzamkan pada hati ini. Tiaphela, tiap degub, dan Tiap aliran darah ini kupersembahkan untukMU wahai Pencipta langit,bumi dan isinya. Kau lah pemilik jiwa dan raga ini.

Hari baru untukku.

Allah sesuai prasangka hambanya. Aku berprasangka baik akan azzam ku untuk menjual diri,  jiwa, raga , pikiran dan harta untuk Islam. Aku menerima semua tantangan dakwah. Bahkan aku sudah merekrut teman-teman dari underground untuk bergabung didalam dakwah ini. Kampusku yang dulunya hanya ada 4,5 orang  pejuang Khilafah. Kini telah menjadi mahaly kampus yang tersendiri. jelas ini bukan karena ku saja. Jangan mentang-mentang aku pemeran utama disini jadi semua kulakukan tunggal..hehehe enggak ya,semua karena kerja sama yang baik.

Usia ku beranjak dari 19 tahun menjadi 20 tahun. Entah kenapa rangsangan untuk menikah memuncak kembali. Kalo kata teman-temanku itu hal yang biasa ketika hidup dikota metropolitan, apalagi aku dulu hidup di dunia seks dan pergaulan bebas.
Di usiaku yang 20 tahun aku memutuskan untuk menikah.

***Mau tau kelanjutannya…
Tunggu ya diseason selanjutnya..
Coz yang nulis dah penat banget gag nemu Inspirasi kosa kata..hehehe
Harap maklum,bukan anak sastra (^_^)****

4 komentar:

Supriadi Ats Tsauriy mengatakan...

Sya... Ditunggu lanjutan nya

rizano mengatakan...

wah kayak sinetron aja ada lanjutannya,,saya tunggu lanjutannya...

Jendela perjuangan mengatakan...

Saya sudah tulis Kelanjutannya... :)

Anonim mengatakan...

Setiap buka situs ini loading di komp saya kok gag selesai" ^^

Posting Komentar

Tinggalkan pesan-pesan Anda untuk Kami


Baca Juga Situs JIhad dan informasi tambahan Republika Online.

I'dadun naas li tarhiibi qiyaamil khilafah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | free samples without surveys