Minggu, 19 Juni 2011

Ribuan Umat Muslim Ikuti Konferensi Rajab DIY


Ribuan umat Islam yang tergabung dalam wadah Hizbut Tahrir Indonesia se Jateng dan DIY, Minggu (19/6) mengikuti Konferensi Rajab yang digelar di Jogya Expo Center, Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Acara yang digelar dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, sepanjang bulan Rajab 1432 Hijriah yang bertepatan dengan bulan Juni-Juli 2011 Miladiyah. Hizbut Tahrir Indonesia menggelar Konferensi Rajab di 29 kota di Indonesia.

Acara ini berlangsung meriah, apalagi ditengah-tengah acara tersebut juga digelar teaterikal yang menceritakan tentang indahnya hidup di bawah Naungan Khilafah membuat ribuan umat makin terasa senang mengikuti acara itu hingga usai.

Menurut Muhammad Ismail Yusanto, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia, tanggal 2 Juni lalu digelar di Stadion Banjarmasin, kemudian tanggal 12 Juni digelar di 8 kota besar, yakni Kendari, Samarinda, Bandar Lampung, Palangkaraya, Palu, Jayapura, Ketapang, dan Kepulauan Riau.

Sedangkan tanggal 18 Juni digelar di dua kota, masing-masing Palembang dan Ternate. Kemudian tanggal 19 Juni 2011 digelar di 9 kota, yakni, Yogyakarta, Pekanbaru, Padang, Pangkalpinang, Bengkulu, Lubuk Linggau, Jambi, Banda Aceh, dan Mataram.

Sementara untuk tanggal 26 Juni akan digelar di 6 kota, sedangkan untuk tanggal 29 Juni 2011 digelar di 2 kota, yakni Bandung dan Jakarta. ''Puncak kegiatan ini, akan kami gelar di Stadion Lebak Bulus, Jakarta dan akan diikuti 26 ribu umat muslim,'' katanya.

Dikatakan, Konferensi Rajab 1432 H ini sengaja mengambil tajuk 'Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah'. Acara ini diselenggarakan sebagai medium untuk mencerdaskan dan mencerahkan umat.

Apalagi, kata dia, saat ini rakyat Indonesis tengah dirundung banyak masalah, khususnya dibidang yang menyangkut kesejahteraan, sosial dan ekonomi. Ada kemiskinan, kebodohan, pengangguran, mahalnya biaya hidup, pendidikan dan kesehatan.

Semua itu terjadi akibat dari penerapan sistem ekonomi kapitalis yang mencengkram negeri ini sekian lama. Sistem ini memang telah memberikan sejumlah kemajuan, tetapi itu terbatas pada aspek material dan itupun hanya dirasakan oleh sebagain kecil rakyat Indonesia, sementara sebagian besar lainnya hidup dalam penderitaan.

Oleh karena itu, penegakan syariah secara kaffah di bawah naungan daulah khilafah mutlak diperlukan sebagai jalan untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut.

Melalui penerapan syariah Islam saja, kesejahteraan yang dijanjikan dapat benar-benar dapat diwujudkan. ''Inilah wujud nyata dari janji Allah, bahwa Islam akan membawa rahmat bagi semua,'' katanya.

Bhawa di bulan Rajab pula, dulu Lhilafah Utsmani runtuh. Bukan untuk meratapi momen menyedihkan itu, sebaliknya Konferensi ini diadakan untuk memompakan semangat dan optimisme akan keberhasilan perjuangan penegakan kembali syariah dan khilafah.

Namun, lanjut Muhammad Ismail Yusanto, tentu perjuangan ini memerlukan kesungguhan, keikhlasan dan dukungan umat. Dan dukungan itu makin nyata, diantaranya akan terlihat melalui antusiasme peserta konferensi. (suaramerdeka/al-khilafah.co.cc)


Baca Juga Situs JIhad dan informasi tambahan Republika Online.

I'dadun naas li tarhiibi qiyaamil khilafah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | free samples without surveys